Macam Suplemen yang Tak Boleh Dikonsumsi Sebelum Prosedur Medis
faktadigital.Sebelum melakukan operasi atau tes kesehatan, biasanya
disarankan untuk berhenti mengonsumsi berbagai jenis suplemen yang biasa
Kamu konsumsi. Mengapa? Penyebabnya yakni konsumsi jenis suplemen
tertentu bisa menimbulkan interaksi antar zat sehingga bisa-bisa ini
mengganggu hasil inspeksi atau kondisi Kamu saat operasi.
Jadi jenis suplemen apa saja yang sebaiknya tak dikonsumsi sebelum menjalani mekanisme medis tertentu? Simak daftarnya berikut ini.
Suplemen vitamin C
Sebelum operasi, biasanya Anda diminta untuk tidak konsumsi suplemen vitamin C Perihal ini dikarenakan vitamin ini bisa memantik pembentukan batu di ginjal saat operasi berlangsung. Vitamin C bisa memberikan akibat diuretik (membuat Anda sering buang air tidak besar).
Sebelum operasi, obat atau suplemen yang bersifat diuretik harusnya dihentikan Sebelum operasi bisa menurunkan volume darah, mengonsumsi zat yang bersifat dieuretik
Beberapa hasil tes laboratorium menjadi tidak akurat.
Suplemen vitamin B7
Vitamin B7 atau yang disebut biotin dalam dosis tinggi. Menurut National Institutes of Health, vitamin B7 yang direkomendasikan sebesar 0,03 mg per harinya. Tetapi, dalam suplemen biotin bisa mengandun dua puluh mg (650 kali lebih banyak dari yang direkomendasikan).
Tingginya biotin yang dikonsumsi dari suplemen ini bisa memengaruhi hasil tes laboratorium. Biasanya sensitivitas tes laboratorium bergantung pada ikatan antara biotin dan zat yang dinamakan streptavidin, sebuah gabungan antara biotin dan protein. Ketika jumlah biotin terlalu banyak di dalam tubuh, maka bakal berimbas pada streptavidin ini. Alhasil, hasil tes bisa melenceng dari yang semestinya.
Suplemen vitamin E
Beberapa orang yang mengonsumsi vitamin E biasanya diminta untuk menghentikan penggunaannya Vitamin E dapat memperlambat pembekuan darah, komplikasi yaitu perdarahan saat operasi bisa ditimbulkan yang mana. Sebab, darah pada dosis tinggi diencerkan oleh vitamin E dikenal sebagai vitamin yang memiliki akibat.
Suplemen asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 merupakan suplemen yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sebelum operasi, suplemen ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
Resiko terjadinya perdarahan bisa ditingkatkan oleh obat ini mempunyai imbas pengencer darah sehingga mengonsumsi suplemen ini sebelum operasi. Sebelum operasi, kalau Anda mengonsumsi suplemen omega-3.
Suplemen ribovlafin
Riboflavin disebut juga dengan vitamin B2. Dosis yang direkomendasikan untuk laki-laki merupakan 1,3 mg per hari sedangkan perempuan satu koma satu mg per hari.
Ribovlafin dalam jumlah besar bisa berinteraksi dengan sejumlah tes laboratorium, warna urine digunakan khususnya tes yang. Contohnya yaitu inspeksi pH urine, tes protein urine, dan tes keton urine. Warna urine lebih cerah akan diakibatkan oleh vitamin B2 yang terlalu tinggi sehingga bisa mengecoh hasil tes yang sebetulnya.
Suplemen kalsium
Suplemen kalsium sebaiknya tidak dikonsumsi 24 jam sebelum melakukan scan DEXA (Dual-Energy X-Ray Absorptiometry) untuk melihat kondisi mineral tulang. Diduga suplemen kalsium yang terlarut dalam usus dari suplemen dideteksi oleh alat DEXA sehingga ini bisa mengganggu hasil yang semestinya dibaca oleh alat itu.
Sebelum Kamu menjalani prosedur medis tertentu, mungkin masih ada jenis suplemen tertentu yang tidak semestinya dikonsumsi Lantaran tersebut, penting bagi Anda untuk menanyakan dulu ke dokter Anda soal aturan pantangan dan konsumsi obat-obatan yang harus dipatuhi.
Jadi jenis suplemen apa saja yang sebaiknya tak dikonsumsi sebelum menjalani mekanisme medis tertentu? Simak daftarnya berikut ini.
Suplemen vitamin C
Sebelum operasi, biasanya Anda diminta untuk tidak konsumsi suplemen vitamin C Perihal ini dikarenakan vitamin ini bisa memantik pembentukan batu di ginjal saat operasi berlangsung. Vitamin C bisa memberikan akibat diuretik (membuat Anda sering buang air tidak besar).
Sebelum operasi, obat atau suplemen yang bersifat diuretik harusnya dihentikan Sebelum operasi bisa menurunkan volume darah, mengonsumsi zat yang bersifat dieuretik
Beberapa hasil tes laboratorium menjadi tidak akurat.
Suplemen vitamin B7
Vitamin B7 atau yang disebut biotin dalam dosis tinggi. Menurut National Institutes of Health, vitamin B7 yang direkomendasikan sebesar 0,03 mg per harinya. Tetapi, dalam suplemen biotin bisa mengandun dua puluh mg (650 kali lebih banyak dari yang direkomendasikan).
Tingginya biotin yang dikonsumsi dari suplemen ini bisa memengaruhi hasil tes laboratorium. Biasanya sensitivitas tes laboratorium bergantung pada ikatan antara biotin dan zat yang dinamakan streptavidin, sebuah gabungan antara biotin dan protein. Ketika jumlah biotin terlalu banyak di dalam tubuh, maka bakal berimbas pada streptavidin ini. Alhasil, hasil tes bisa melenceng dari yang semestinya.
Suplemen vitamin E
Beberapa orang yang mengonsumsi vitamin E biasanya diminta untuk menghentikan penggunaannya Vitamin E dapat memperlambat pembekuan darah, komplikasi yaitu perdarahan saat operasi bisa ditimbulkan yang mana. Sebab, darah pada dosis tinggi diencerkan oleh vitamin E dikenal sebagai vitamin yang memiliki akibat.
Suplemen asam lemak omega-3
Asam lemak omega-3 merupakan suplemen yang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sebelum operasi, suplemen ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
Resiko terjadinya perdarahan bisa ditingkatkan oleh obat ini mempunyai imbas pengencer darah sehingga mengonsumsi suplemen ini sebelum operasi. Sebelum operasi, kalau Anda mengonsumsi suplemen omega-3.
Suplemen ribovlafin
Riboflavin disebut juga dengan vitamin B2. Dosis yang direkomendasikan untuk laki-laki merupakan 1,3 mg per hari sedangkan perempuan satu koma satu mg per hari.
Ribovlafin dalam jumlah besar bisa berinteraksi dengan sejumlah tes laboratorium, warna urine digunakan khususnya tes yang. Contohnya yaitu inspeksi pH urine, tes protein urine, dan tes keton urine. Warna urine lebih cerah akan diakibatkan oleh vitamin B2 yang terlalu tinggi sehingga bisa mengecoh hasil tes yang sebetulnya.
Suplemen kalsium
Suplemen kalsium sebaiknya tidak dikonsumsi 24 jam sebelum melakukan scan DEXA (Dual-Energy X-Ray Absorptiometry) untuk melihat kondisi mineral tulang. Diduga suplemen kalsium yang terlarut dalam usus dari suplemen dideteksi oleh alat DEXA sehingga ini bisa mengganggu hasil yang semestinya dibaca oleh alat itu.
Sebelum Kamu menjalani prosedur medis tertentu, mungkin masih ada jenis suplemen tertentu yang tidak semestinya dikonsumsi Lantaran tersebut, penting bagi Anda untuk menanyakan dulu ke dokter Anda soal aturan pantangan dan konsumsi obat-obatan yang harus dipatuhi.
Comments
Post a Comment